MAJALAH SAMUDRA ADALAH REFERENSI TEPAT INFORMASI KELAUTAN DAN PERIKANAN INDONESIA YANG ANDA BUTUHKAN
Edisi Juli 2009....
Adaptasi Perubahan Iklim
Sejumlah kota di Asia Tenggara rentan terhadap perubahan iklim. Jutaan warga harus direlokasi. Jakarta kota yang paling rentan
Teropong
Perairan Ambalat kembali memanas. Siapa yang paling berhak memiliki blok yang kaya akan minyak tersebut ?


Segera Hubungi Layanan Jual Kami !!!
Telp : (021) 782 7012



Jumat, April 03, 2009

Kiamat 2012: Dari Nibiru sampai Imam Mahdi

Media ramai mengutip Kalender Maya soal kiamat pada 21 Desember 2012. Planet Nibiru bakal menghancurkan Bumi. Sekadar pseudoscience dan tempat pelarian sekte hari kiamat.

Sejumlah media televisi, cetak dan Internet memberitakan soal kiamat yang bakal terjadi pada 21 Desember 2012. Mereka mengutip pakar hingga paranormal. Mama Laurent laku keras di media infotainmen sepanjang Februari. Sebagai bumbu cerita, media mewawancarai artis dan selebritis lainnya.

Dari mana sumber gosip itu ? Pangkal cerita berasal dari kalender Kerajaan Maya yang pernah berjaya di Amerika Selatan. Kalender Maya ini memuat siklus besar Bumi setiap 5125 tahun. Pada setiap awal perulangan siklus akan ditandai perubahan besar secara global. Satu tafsir mengartikan perubahan itu sebagai kiamat Bumi lama diganti Bumi baru.

Sejak beberapa tahun terakhir, sejumlah buku [lihat boks] tentang kiamat memang terbit. Yang paling gres adalah karya Lawrence E. Joseph berjudul "Apocalypse 2012: A Scientific Investigation into Civilization's End." Buku terbitan tahun 2007 ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan tajuk “Kiamat 2012: Investigasi Akhir Zaman.”

Selain buku, media televisi luar negeri juga memberitakan. Misalnya Discovery Channel dan film berjudul Apocalyso yang dibintangi Mel Gibson. Belakangan beredar tulisan di milis-milis Indonesia berjudul “Pada Tahun 2012 Bumi Akan Hancur Lebur: Siapkah Anda?” Artikel ini dilengkapi prediksi aneka kejadian berdasarkan ilmu geologi, dan astronomi yang mendukung 21 Desember 2012 sebagai “kiamat”. Padi milis IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) diskusi soal ini cukup hangat. Awang Harun Satyana, ahli geologi terkenal, banyak mengupas puluhan buku dan teks tentang kontroversi ini.

Al-Quran dan Injil memang menyebut adanya hari akhir atau kiamat. Namun kedua kitab suci ini tidak menyebut waktunya. Alhasil hitungan Kalendar Maya menjadi kontroversial dan penuh tafsir. Salah satunya menyebut bangsa Maya percaya bahwa awal kalendernya, yaitu tahun 3114 sebelum Masehi (SM) diawali dengan bencana global atau mulainya peradaban baru.

Pada tahun 3114 SM itu juga bersaman munculnya kebudayaan Sumeria di Mesopotamia pada 3100 SM, peradaban Inca dan Quechua di Peru, dan perkiraan pembangunan Stonehenge di Inggris. Jika mengikuti siklus besar setiap 5125 tahun, berarti bencana global atau kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012. Perhitungannya mudah, dengan menambah tahun 3114 SM dengan 5125 tahun.

Tafsir lain diungkapkan Zecharia Sitchin dan Burak Eldem [lihat tulisan bagian kedua]. Keduanya mengaku menemukan planet Nibiru yang orbitnya berbentuk elips di Tata Surya kita. Setiap 3.661 tahun Nibiru akan berjumpa dengan Bumi. Pada perjumpaan terakhir tahun 1.649 (SM) sejumlah kerajaan kuno seperti Mesir dan Harapan mengalami bencana. Antara empat miliar sampai 65 juta tahun lalu, kata Sitchin, Nibiru pernah menghancurkan Tiamat, planet yang terletak antara Mars and Yupiter. Orbitnya dipotong Nibiru sehingga Tiamat hancur menjadi ribuan asteroid.

Dari orbit itu, Sitchin dan Eldem yakin rendezvous Bumi dan Nibiru berikutnya bakal terjadi pada tahun 2012. Tahun diperoleh dari 1.649 SM + 3661 tahun. Dalam astronomi Cina, 1649 SM maupun 2012 terkenal sebagai "Year of the Dragon". Sang Naga meliuk-liukkan tubuhnya sehingga terjadi bencana alam dahsyat.

Buku Lawrence E. Joseph, seorang jurnalis dan ketua dewan direksi Aerospace Consulting Corporation, memang kontroversial. Dia memaparkan retaknya medan magnet yang melindungi Bumi dari radiasi berbahaya. Rekahan terbesar terletak di atas lautan antara Brazil dan Afrika Selatan, terbentang sepanjang 160.000 km yang dikenal sebagai anomali Atlantik Selatan. Joseph mengutip informasi itu dari Pieter Kotze, ahli geomagnetisme yang bekerja di Hermanus Magnetic Observatory.

Paparan lain dari buku Joseph adalah soal supervolkano Yellowstone. Setiap 600.000 hingga 700.000 tahun, gunung maha besar di Amerika Serikat ini meletus. Menurut Joseph, Yellowstone tak lama lagi bakal meletus. Sekitar 74.000 tahun lalu, Gunung Toba di Sumatera Utara pernah meletus. Konon erupsi tersebut menewaskan lebih dari 90 persen populasi dunia dan menyisakan bagian gunung menjadi Danau Toba yang kita kenal saat ini. Letusan Yellowstone kabarnya melebihi erupsi Gunung Toba. Selain buku-buku ilmiah, Joseph juga mengutip tradisi beberapa masyarakat purba seperti bangsa Maya, Cina dan sumber-sumber Kristen.

Buku lain ditulis Jaber Bolushi yang membahas kiamat berdasarkan tradisi dan agama Islam. Bolushi menafsirkan kiamat bakal terjadi pada Oktober 2015 dalam bukunya berjudul “Dzuhur al-Mahdi ‘am 2015 Nubu’ah Qur’aniyah.” Dia sampai pada tanggal tersebut sebagai waktu kedatangan Imam Mahdi berdasarkan Al-Jumal al Taqlidi dan al-Jumal al-Saghir, yaitu sebuah rangkaian rumus hitungan angka peninggalan tradisi Arab kuno. Dengan petunjuk angka yang didapat, orang bisa mengetahui tahun terjadinya sebuah peristiwa besar pada masa depan.

Dengan menggunakan rumus tersebut, Bolushi mengungkap beberapa peristiwa besar yang akan terjadi di dunia ini dalam beberapa tahun mendatang. Antara lain: ancaman asteroid ke Bumi yang menyebabkan bencana alam dahsyat pada tahun 2014, 2019 dan 2029. Lalu tahun 2014 akan ada bencana besar di Jazirah Arab, tahun 2018 saat kedatangan Isa al-Masih dan tahun 2019 waktu ketika terjadi penghancuran Masjid Al-Aqsha.

Bangsa-bangsa lain juga percaya akan datangnya masa kegelapan dan munculnya Imam Mahdi. Orang Jawa juga keyakinan hadirnya Ratu Adil atau Satria Piningit. Orang Aztec percaya ahir zaman akan ditandai dengan kembalinya 'feathered snake father' alias Quetzalcotl.

Pada masa modern, bermunculan sekte-sekte hari kiamat. Mereka membentuk kelompok dan mengucilkan diri dari masyarakat untuk menantikan kedatangan Tuhan. Malangnya, sejumlah peristiwa tragis menyertai sekte ini. Misalnya yang dilakukan Sekte Kiamat Jim Jones di Guyana. Tahun 1978, ratusan anggota sekte ini bunuh diri secara massal.

Aksi bunuh diri juga dilakukan Sekte Kiamat Aum Shinri Kyo. Sekte lain bermunculan seperti Charles Taze Russel, Sekte Kiamat David Koresh (Texas, 1993) dan Sekte Kiamat Mo Haeng-Ryong di Korea (2000). Di Tanah Air sekte serupa antara lain Sekte Kiamat Pondok Nabi Mangapin Sibuea di Bandung dan Kerajaan Tuhan Lia Eden. Prediksi pemimpin sekte soal waktu kiamat ternyata meleset.

Hal yang sama juga terjadi pada prediksi Lawrence E. Joseph, Zecharia Sitchin dan Burak Eldem. Buku-buku mereka penuh kontroversi dan dianggap mempopulerkan pseudosciences. Karena sensasional dan bakal meningkatkan oplah serta rating, media massa banyak mengutipnya.

Media terpancing dengan prediksi yang menakutkan. Tengok saja bagian belakang buku Joseph soal kiamat yang bakal terjadi pada 12 Desember 2012 . “Jangan melihat ke atas. Percuma saja. Anda tidak bisa menghindar. Anda tidak bisa menggali lubang yang cukup dalam untuk bersembunyi. Kiamat sebentar lagi, dan tak ada yang bisa Anda lakukan untuk menghentikannya.“

Konyolnya, Joseph memaparkan ada satu tempat di Bumi yang kebal terhadap bencana maha dahsyat di tahun 2012. Untuk memperoleh tempat di situ, dia memberi informasi kisaran harga dari rumah tersebut. Ujung-ujungnya jadi bisnis. Menyikapi isu soal kiamat ada baiknya kita kembali ke nasehat bijak. “Apabila di antara kita ada yang pagi hari mengetahui kiamat bakal terjadi pada sore hari, sedangkan di tangannya masih terdapat biji kurma, maka hendaknya ia tetap menanam biji kurma tersebut."

(Tim Samudra)


0 komentar:

Opini

H.Yussuf Solichien Martadiningrat
Pengamat Politik Militer dan Ketua Umum DPP HNSI.

Setelah Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan dapat dikuasai, Malaysia berambisi untuk menguasai perairan Blok Ambalat yang diperkirakan kaya sumber daya minyak dan gas bumi. Keberanian Malaysia untuk mengklaim wilayah peairan Blok Ambalat tidak datang secara tiba-tiba, namun merupakan hasil kalkulasi politik dan strategi perang yang sudah diperhitungkan secara mendalam. Read more...

Tokoh

Alex Retraubun,Dirjen KP3K, DKP
Memberdayakan Pulau-pulau Kecil

Isu Ambalat belakangan ini kembali menyeruak. Pelanggaran yang dilakukan armada tempur milik Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) di kawasan garis batas (borderline) di perairan sekitar Blok Ambalat. Semisal, pada 4 Juni lalu, sebuah kapal perang Malaysia kembali masuk sekitar dua mil kedalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Read more....



Advertorial

Launching PNPM Mandiri
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri-KP) resmi diluncurkan. Suatu upaya untuk memberdayakan masyarakat pesisir secara mandiri.
PNPM Mandiri KP merupakan bagian dari program nasional penanggulangan kemiskinan dalam lingkup PNPM Mandiri kategori penguatan. Program ini merupakan program pemberdayaan yang berbasis sektoral, kewilayahan, dan difokuskan untuk menanggulangi kemiskinan.
(advertorial Samudra Edisi April 2009)

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP